Mengasah Mental dan Kemampuan Berbahasa Arab Dengan Kegiatan Muhadharah Rutin

Muara Enim (Kemenag Sumsel) —Seluruh siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim, Kamis 13 November 2025 mengikuti kegiatan muhadharah rutin di halaman madrasah. Kegiatan yang dirancang khusus sebagai ajang uji kemampuan siswa dalam berbicara di depan umum (public speaking) menggunakan Bahasa Arab, sekaligus melatih rasa percaya diri siswa.

Muhadharah, yang secara harfiah berarti "kuliah umum" atau "pidato", merupakan program unggulan mingguan yang wajib diikuti oleh seluruh santri. Tujuannya tidak lain adalah untuk membiasakan siswa mempraktikkan kemampuan berbahasa asing, khususnya Bahasa Arab, dalam komunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah. Dalam kegiatan yang berlangsung antusias tersebut, para siswa menampilkan berbagai keterampilan berbahasa. Mulai dari menjadi pembawa acara (MC) berbahasa Arab, pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan saritilawah, hingga penyampaian ceramah atau pidato singkat dengan beragam tema keislaman dan motivasi.

"Kegiatan ini sangat efektif untuk meningkatkan maharah al-kalam (keterampilan berbicara) siswa, madrasah menekankan pada aspek keberanian, kefasihan (fluency), dan adab (etika) dalam menyampaikan materi. Evaluasi dilakukan setelah acara untuk mengetahui kemajuan dan mengoreksi penampilan mereka." ujar ujar Pembina Program Bahasa Arab Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim.

Beberapa siswa menunjukkan performa yang menonjol dengan penguasaan materi dan teknik vokal yang baik, mendapatkan apresiasi dari dewan juri dan teman-teman mereka. Kriteria penilaian meliputi lafal, intonasi, ekspresi, penguasaan materi, dan penampilan secara keseluruhan. Salah satu siswi mengungkapkan perasaannya setelah tampil. "Awalnya gugup, tapi setelah beberapa kali latihan di kegiatan ini, rasa percaya diri saya meningkat. Ini bekal yang sangat berharga saat nanti kami terjun ke masyarakat," ungkapnya.

Melalui kegiatan muhadharah ini, pihak Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik dan agamis, tetapi juga terampil dalam berkomunikasi global, menjadikan Bahasa Arab sebagai sarana penting untuk memahami agama dan peradaban Islam dengan lebih mendalam. Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan nasihat dari pembina, memotivasi para siswa untuk terus berlatih dan tidak malu dalam menggunakan Bahasa Arab, terlepas dari tantangan seperti kurangnya penguasaan dasar atau minimnya fasilitas. (Kmd)