Kematian merupakan takdir Allah yang tidak bisa di undur ataupun di majukan dan tak mengenal usia dan waktu. Ketika kematian itu datang tentu keluarga yang di tinggalkan merasa sedih dan berduka sehingga perlu mendapat takziah dari keluarga, masyarakat, sahabat dan temam-teman agar kuat menghadapi musibah. Duka yang di rasakan oleh keluarga besar MAN 1 Menim, karena di minggu-minggu terakhir di bulan Juli ini guru bahasa Arab Hj.Raihanah di tinggal pergi oleh ibunda tercintanya untuk selama lamanya.sebagai bentuk ikut berduka yang mendalam Warga MAN 1 Menim laksanakan Takziyah kerumah Duka. Kamis (28/7)
Karena masih dalam kegiatan KBM maka beberapa perwakilan dari keluarga besar MAN 1 Muara Enim pergi takziah/melayat ke rumah duka. Kegiatan takziah di pimpin oleh wakil kepala Madrasah Abuddarda dan di dampingi Kaur TU Muhammad Amin, wakil kepala bidang sapra Heni Rosalina dan beberapa orang guru.
"Setiba dirumah duka yang berada dikawasan semendom, Abuddarda dan rombongan humas bersama bersama beberapa orang guru memberikan semangat sekaligus menghibur keluarga yang di tinggalkan agar senantiasa bersabar, kuat dan tabah menghadapi musibah dan mendoakan almarhum", jelas Muhammad Amin saat dikonfirmasi tim jurnalis remaja.
Abuddarda pada saat itu juga menyampaikan kepada pihak keluarga yang di tinggalkan, "atas nama keluarga besar MAN 1 Muara Enim turut berduka cita atas wafatnya almarhumah Hj.Siti Ayuning Binti H.Abdul Manan ibunda dari Hj.Raihanah .” ujar Abuddarda. Di akhir kegiatan takziah Abuddarda mewakili seluruh warga madrasah menyerahkan santunan dan membacakan do’a untuk alamarhumah semoga di ampuni semua kesalahan dan dosanya, di terima amal ibadahnya. Do’a di pimpin oleh Muhammad Amin.(Kmd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar