Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim sebagai madrasah keterampilan selalu berinovasi untuk mewujudkan misinya. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim, Abuddarda diundang pada kegiatan Webinar "Persiapan Kurikulum Merdeka Belajar Sekolah Merdeka (MBSM) Di Tinjau Dalam Perspektif Kesehatan Pendidikan dan Psikologi Pada Peserta Didik" yang diselenggarakan oleh Majelis Pertimbangan Kelitbangan (MPK) Kabupaten Muara Enim dan Balitbangda Kabupaten MUara Enim pada sebagai salah satu narasumber yang akan dilaksanakan pada Kamis (25/8) nanti.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim sebagai madrasah keterampilan semakin semangat melakukan inovasi untuk menunjang terwujudnya misi madrasah kami yakni terwujudnya Insan yang ber-Akhlak mulia, Unggul, Terampil, Inovatif, dan Berwawasan Lingkungan, bebas dari korupsi dan bersih melayani. Seminar yang akan membahas tentang konsep dan implementatif merdeka belajar di madrasah tersebut diikuti oleh instansi-instansi pendidikan di wilayah Kabupaten Muara Enim.
Konsep merdeka belajar di Kementerian Agama secara implisit tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019 tentang Pedoman Kurikulum PAI dan Bahasa Arab di Madrasah dan KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. KMA ini memberi kesempatan pada madrasah untuk berinovasi dan berkreasi serta mmeberikan otonomi yang luas untuk mengembangkan diri dan mencari ciri kas sebagai keunggulan madrasah.
Saat dikonfirmasi Abuddarda Mengatakan "Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim akan memaparkan tentang Implementatif Merdeka Belajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim. Dengan keluarnya KMA tersebut, inovasi yang dilakukan berkaitan dengan konsep merdeka belajar, salah satunya dengan memberikan kebebasan perserta didik memilih program jurusan sesuai dengan bakat minat dan potensi yang dimiliki. Madrasah menyadari bahwa setiap anak memiliki bakat, minat, dan potensi yang beragam, berbeda antara satu dengan lainnya,” ujar Abuddarda.
Abuddarda juga menyampaikan bahwa keberagaman tersebut dapat dihargai dan disikapi dengan memberikan kesempatan dan wadah setiap pesrta didik mengembangkan bakat, minat, potensi yang dimiliki. “Untuk siswa yang memiliki bakat potensi di bidang akademis kita siapkan kelas akademis dengan program peningkatan mutu akademis. Sedangkan peserta didik yang memiliki bakat, minat, dan potensi nonakademis kita sudah siapkan program keterampilan yang meliputi lima program, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil pangan (APHP), Teknik Audio Video (TAV), Desain Komunikasi Visual (DKV), Tata Boga, dan Tata Busana,” imbuh Abuddarda.
“Begitu juga dengan proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan dan kebebasan kepada peserta didik untuk menuangkan kemampuan yang dimiliki, sesuai bakat, minat, dan potensinya. Inovasi pembelajaran yang dilakukan guru mampu mengeksplorasi kemampuan peserta didik dan tidak semata-mata pada kemampuan kognitif saja,” pungkasnya. (Kmd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar